Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Agustus 31st, 2008

D. PALPASI ABDOMEN

1.    Posisi pasien berbaring terlentang dan pemeriksa disebelah kanannya.
2.    Lakukan palpasi ringan di tiap kuadran abdomen dan hindari area yang telah diketahui sebelumnya sebagai titik bermasalah, seperti apendisitis.
3.    Tempatkan tangan pemeriksa diatas abdomen secara datar, dengan jari- jari ekstensi dan berhimpitan serta pertahankan sejajar permukaan abdomen.
4.    Palpasi dimulai perlahan dan hati-hati dari superfisial sedalam 1 cm untuk mendeteksi area nyeri, penegangan abnormal atau adanya massa.
5.    Bila otot sudah lemas dapat dilakukan palpasi sedalam 2,5 – 7,5 sentimeter, untuk mengetahui keadaaan organ dan mendeteksi adanya massa yang kurang jelas teraba selama palpasi
6.    Perhatikan karakteristik dari setiap massa pada lokasi yang dalam, meliputi ukuran, lokasi, bentuk, konsistensi, nyeri, denyutan dan gerakan
7.    perhatikan wajah pasien selama palpasi untuk melihat adanya tanda/ rasa tidak nyaman.
8.    Bila ditemukan rasa nyeri, uji akan adanya nyeri lepas, tekan dalam kemudian lepas dengan cepat untuk mendeteksi apakah nyeri timbul dengan melepaskan tekanan.
9.    Minta pasien mengangkat kepala dari meja periksa untuk melihat kontraksi otot-otot abdominal (lebih…)

Read Full Post »

Pemeriksaan abdomen meliputi inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi. Secara deskripsi dengan menggunakan  2 garis imajiner yang saling tegak lurus dan masing- masing garis  melalui umbilicus, abdomen dibagi menjadi  4 kuadran, yaitu kuadran kanan atas, kanan bawah, kiri atas dan kiri bawah. Ada juga yang membagi menjadi 3 kuadran yaitu epigastrium, umbilical dan hipogastrik/ suprapubik.
Syarat- syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan pemeriksaan abdomen yaitu : (lebih…)

Read Full Post »